Beragam Fakta Menarik tentang Norman Jay
Beragam Fakta Menarik tentang Norman Jay – Disk Jockey atau yang biasanya dikenal dengan nama DJ menjadi salah satu profesi di bidang musik yang banyak diminati. Norman Jay adalah salah satu sosok yang dikenal di bidang tersebut. Pria berkebangsaaan Inggris ini telah menjadi salah satu DJ yang paling dikenal di dunia. Nama lengkapnya adalah Norman Bernard Joseph. Pria tersebut lahir di Notting Hill, Inggris pada 6 November 1957. Usianya memang sudah tidak muda lagi namun musiknya masih tetap banyak dinikmati sampai saat ini dan bahkan menjadi inspirasi bagi para DJ di generasi setelahnya.
Setidaknya, Norman Jay sudah menekuni bidang musik selama 40 tahun. Dengan jangka waktu yang tidak sedikit tersebut, Norman sudah menghasilkan beragam karya yang sudah mendunia. Dengan pencapaian dan pengaruhnya yang sangat besar di dunia DJ, Norman Jay pun dianugerahi dengan gelar MBE. Kecintaannya pada musik ternyata telah terpupuk sejak usia dini. Dia terlahir di keluarga yang memang mencintai bidang ini. Bahkan, bakat dan keterampilannya dalam mengolah irama sudah muncul sejak dia berusia masih sangat kecil. Lalu pada usia delapan tahun, Norman dibelikan set peralatan DJ yang kemudian dia gunakan untuk tampil di ulang tahun dari salah satu saudaranya. Gig yang dia tampilkan di perayaan hari istimewa saudaranya itu berhasil memukau orang-orang yang hadir. Hal tersebut menjadi pengalaman pertamanya tampil di depan umum.
Dalam proses perkembangan musikalitasnya, Norman Jay menyebutkan bahwa dia tidak terlalu terpaku pada sosok atau tokoh tertentu yang menjadi inspirasi utamanya. Tiap hasil karya yang dia buat tidaklah berasal dari suatu pola tertentu dengan mengikuti aliran yang ada atau trend yang sedang berkembang. Norman menyebutkan bahwa dia hanya berusaha jujur pada dirinya sendiri dengan musik yang dia bawakan. Lalu, dia menyebutkan kalau insting dan emosi memegang peranan penting di tiap proses produksi. Dia mengakui bahwa dia berusaha untuk terus mempelajari dan mengembangkan dirinya. Kembali lagi, kejujuran hingga insting dan emosi memegang peranan penting dalam upayanya bertumbuh menjadi musisi dan DJ yang lebih baik.
Tentu saja, perjalanan karirnya tidaklah berjalan mulus. Ada beragam rintangan yang dia lalui layaknya artis dan musisi lainnya. Tantangan terbesar yang dia alami adalah rasisme. Pandangan dari orang-orang yang tidak menyukainya karena latar belakang yang dia miliki memang menjadi salah satu batu besar yang menghambat langkahnya. Namun, Norman menyebutkan dalam salah satu wawancara kalau dia justru tidak menyalahkan pandangan rasis tersebut. Dia justru sangat berterima kasih karena tantangan yang ada membuatnya bisa berkembang untuk menjadi pribadi yang lebih kuat. Dia sekaligus menyebutkan bahwa kejadian yang ada membuatnya semakin yakin dengan kemampuan bermusiknya. Rintangan yang ada mendorongnya untuk semakin berusaha menyebarkan pesan positif melalui tiap karya dan show yang dia lakukan.
Di berbagai karya dan penampilannya, ada satu istilah yang sangat khas. Rare Groove Show menjadi hal yang muncul saat dia mulai bergabung di Gordon Mac dan aktif di salah satu stasiun radio. Pertunjukan langsung pertamanya diperdengarkan secara luas dalam salah satu siaran yang ada. Norman pun mempunyai jadwal khusus setiap Sabtu sore. Program yang menjadi ajang penampilannya dinamai dengan Original Rare Groove Show. Dari situlah, Rare Groove menjadi suatu istilah ikonik yang melekat pada Norman. Hal tersebut dia gunakan untuk menggambarkan perpaduan antara perpaduan musik disko hinggga old-school funk yang dia tampilkan.
Di salah satu perjalanan karirnya, ada suatu kejadian yang berkesan. Pada 1986, temannya yang bernama Femi memperkenalkannya pada seseorang. Dia adalah Jules O`Riordan. Jules memainkan rare groove seperti yang Norman bawakan di siaran radio. Norman pun berpendapat bahwa apa yang dibawakan Jules memang tidak sebagus miliknya tapi setidaknya ada hal menarik yang bisa ditemukan. Norman pun kemudian mengajak Jules untuk berada di bawah naungannya dan mereka tampil di beragam gelaran. Bahkan, Norman adalah sosok yang menyematkan titel “Judge” pada Jules dan nama tersebut sangat melekat padanya.
Kesuksesan Norman Jay tak lepas dari keterlibatan saudaranya. Joey merupakan sosok yang sangat tertarik pada teknologi yang digunakan di balik beragam pertunjukan musik. Karena itu, Joey pun berusaha menciptakan dan mengembangkan sound system yang kemudian dinamai Great Tribulation. Sound system tersebut digunakan oleh Norman di penampilannya sebagai DJ. Kemudian, nama yang ada diubah menjadi Good Times setelah lagu berjudul Chic dirilis. Popularitas sound system buatan Joey pun menjadi sangat besar. Bahkan, Good Times menjadi salah satu teknologi yang dianggap sangat cocok untuk DJ. Karya Joey semakin dikenal hingga Danny Rampling meminta teknologi tersebut untuk digunakan di pertunjukkannya pada 1988.
Kesuksesan yang didapatkan oleh Norman Jay memang membuatnya semakin terkenal. Beragam pertunjukan telah dia jajaki untuk menampilkan musiknya yang khas. Tak hanya di berbagai event pertunjukan, Norman pun tampil di beragam pesta yang diadakan oleh selebriti ternama. Robert Di Nero, Michael Caine, dan George Michael adalah beberapa nama besar yang mengundang Norman untuk tampil di pesta mereka. Ada pula Will Smith, Paul Weller, Bruce Springsteen, dan selebriti terkenal lainnya yang pernah mengundang sosok DJ ini. Salah satu yang sangat berkesan adalah undangan dari Mick Jagger untuk perayaan ulang tahunnya yang ke-50.
Pengakuan dan penghargaan atas kehebatan karyanya memang banyak sekali. Gelar MBE adalah salah satu yang sangat berkesan. Norman Jay menjadi DJ pertama yang bisa menerima titel kehormatan dari Ratu Inggris tersebut. Namun uniknya dia sempat hampir melewatkan upacara penganugerahan gelar itu karena adanya miskomunikasi.